Kamis, 13 Februari 2014

Iran siap untuk perang dengan AS

12 Februari 2014




Kepala angkatan bersenjata Jenderal Hassan Firouzabadi memperingatkanmusuh bebuyutan republik Islam tersebutbahwa Iran siapuntuk "pertempuran yang mutlak" jika diserang, lapor kantor berita Fars pada hari Rabu.

"Kami siap untuk pertempuran yang
mutlak dengan Amerika dan rezim Zionis (Israel)," kata Firouzabadi yang dikutip Fars.

Dia juga memperingatkannegara-negara tetangga untuk tidak membiarkan setiap serangan untuk diluncurkan di Iran dari wilayah mereka.

"Kami tidak memiliki permusuhan terhadap negara-negara regional
tersebut, tetapi jika kita diserang dari pangkalan Amerikadi wilayah ini kita akan menyerang daerah itu kembali," katanya.

Washington memiliki banyak pangkalan militer di wilayah
tersebut, termasuk di Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Turki.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan akhir bulan lalu bahwa jika diplomasi dengan Iran gagal, "opsi militer Amerika Serikat siap dan mempersiapkan untuk melakukan apa yang harusdilakukan".

Tapi Firouzabadi menuduh AS hanya menggertak.

"Selama dekade terakhir, mereka membawa pasukan mereka tetapi hanya sampai pada kesimpulan bahwa mereka tidak bisa menyerang kami lalu mereka pergi," katanya, mengabaikan ancamanmiliter AS yang tidak lain hanyalah sebuah "gertakan politik".

Presiden Hassan Rouhanimengatakan pada hari Selasa
bahwa negara Barat seharusnya tidak perlu berkhayal mengenai penggunaan opsi militer.
"Saya mengatakan secara eksplisit, jika beberapa negara memiliki angan-angan untuk memiliki ancaman apapun terhadap Iran di meja mereka, merekaharus memakai kacamata baru. Tidak ada pilihan militer terhadap Iran pada setiap mejadi dunia," katanya.

Iran dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan pada hari Senin di Wina dengan P5 +1 - Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia dan China plus Jerman -yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan nuklir yang komprehensif setelah perjanjianinterim tengara pada bulan November.

Negara-negara Barat telah lama menduga bahwa Iran diam-diam mengejar senjata nuklir bersamaan dengan Program sipil tersebut, tuduhan itu dibantah oleh Teheran yang menegaskan bahwa kegiatan nuklirnya sepenuhnya aman (damai).

Baik Amerika Serikat maupun entitas Zionis telahmengesampingkan aksi militer untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, jika diplomasi gagal.


R.S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar